Trenggalek,-
Imam Rochani [42th] orang tua Ardian Permadi saat ditemui dirumahnya dua hari yang lalu masih menampakan wajah kesedihan yang begitu mendalam.Beberapa kali ketika menceritakan kisah anak bungsunya selalu menitikkan air mata. Berikut penuturan Imam Rochani pada beberapa awak media.
Saat itu hari minggu 2 maret 2014 sekitar jam 09.00 pagi,Ardian bersama tiga temannya Bagas,Hikam dan iksan berangkat ke kolam Renang utama center water park.Ardian-lah yang mengajak ketiga temannya itu untuk berenang.
Kepergian Ardian dan temannya ke kolam renang saat itu tidak ada firasat buruk sama sekali.Namun tiba-tiba kurang lebih jam 10.30 saya mendapat telepon dari seseorang bahwa anak saya kini berada dirumah sakit Budi Asih Trenggalek.Saya diminta untuk segera menuju kesana.Saat sampai tujuan sekitar jam 11.00 siang saya diberitahu oleh salah satu petugas di rumah sakit tersebut bahwa Ardian kini sudah berada dikamar mayat.
Seketika itupula lemas rasanya saya melihat anak saya sudah terbujur kaku di kamar mayat.Saya tak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya bertanya dalam hati kenapa peristiwa ini menimpa anak saya.
Menurut cerita dari teman anak saya yakni bagas dan hikam,saat berenang dikolam itu bagas dan hikam melihat tangan kanan Ardian tersedot oleh pipa pengisap.Kedua temannya berusaha menolong dengan cara menarik Ardian namun tidak mampu sebab tekanan daya hisap lebih kuat dari tenaga mereka.
Karena tersedot,Ardian terpeleset dan jatuh walau kedalaman air hanya 70cm.Sementara posisi kepala Ardian terperosok ke dalam air praktis tak ada oksigen.Karena tak mampu menolong Ardian,ketiga temannya tersebut lantas berteriak minta tolong.
Salah satu petugas akhirnya mematikan mesin penyedot dan kemudian menarik Ardian dari dalam air dan langsung membawanya ke rumah sakit Budi Asih.Ketika sampai dirumah sakit nyawa Ardian sudah tak tertolong lagi.
Menurut ketiga teman Ardian itu,bahwa di kolam air arus itu tidak ada petugas pengaman sama sekali dan ketika Ardian tersedot dikolam itu tak ada yang tahu kecuali tiga temannya itu.
Ketiga teman Ardian tidak menceritakan secara pasti berapa lama kepala Ardian terendam dalam air tersebut namun mereka mengatakan bahwa di dua cerobong penghisap itu tidak ada pengaman/safety sama sekali
Usai kami ambil Ardian dari Rumah Sakit Budi Asih,bersama keluarga dan tetangga sekitar kami makamkan Ardian di tempat pemakaman Umum di desa kami.
Ardian [11th] adalah siswa kelas IV SDN Karangan kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Dia merupakan putra pertama dari pasangan Imam Rochani dan Sri Utami.Ardian memiliki adik perempuan yang masih balita.[her]
- Dikolam air arus inilah Ardian tewas tersedot